SOLO, DesaPenari.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, mengajak warganya merayakan Idul Adha 1446 H dengan lebih eco-friendly. Tak main-main, ada tiga langkah penting yang wajib dipatuhi panitia kurban demi menjaga kelestarian lingkungan.
1. Ganti Plastik Sekali Pakai dengan Bahan Alami
Wali Kota Solo, Respati Ardi, secara tegas melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai saat pembagian daging kurban. “Kami minta semua panitia beralih ke besek, daun pisang, atau baskom. Plastik sekali pakai hanya akan menambah sampah,” tegas Respati, Selasa (3/6/2025).
Dia menambahkan, langkah ini bukan sekadar imbauan, melainkan komitmen Solo mengurangi sampah plastik. “Kalau bisa, gunakan besek anyaman bambu atau wadah daur ulang. Selain ramah lingkungan, juga lebih estetik,” ujarnya sambil tersenyum.
2. Jeroan dan Limbah Tidak Boleh Sembarangan Dibuang
Selain plastik, Respati juga mengingatkan agar limbah penyembelihan, terutama jeroan, tidak mencemari sungai. “Jangan sampai ada lagi yang buang jeroan ke kali. Itu merusak ekosistem dan bikin bau,” tegasnya.
Sebagai solusi, Pemkot Solo menyediakan tempat pembuangan khusus limbah kurban. “Kami sudah koordinasi dengan dinas terkait untuk pengangkutan limbah. Jadi, panitia tinggal memilah dan menyerahkan ke petugas,” jelas Respati.
3. Darah Hewan Kurban Harus Ditampung, Bukan Dijual
Yang tak kalah penting, Respati melarang praktik penjualan darah kurban (nadar). “Darah harus ditampung, tidak boleh diperjualbelikan. Selain alasan kesehatan, ini juga bagian dari menjaga kebersihan,” tegasnya.
. Jadi, tidak ada yang terbuang percuma,” tambahnya.
Total Hewan Kurban di Solo: Ribuan Sapi & Kambing
Petugas wajib memeriksa kesehatan semua hewan tersebut sebelum proses penyembelihan.
“Kami pastikan hewan kurban sehat dan layak konsumsi.
Masyarakat Sambut Positif
Kebijakan ini langsung dapat respons antusias dari warga. “Saya setuju banget. Selama ini kan banyak sampah plastik dan bau tak sedap setelah Idul Adha. Sekarang lebih tertata,” ujar Rina, warga Solo.
Panitia kurban di beberapa masjid juga sudah menyiapkan besek dan daun pisang. “Kami mulai sosialisasi ke jamaah agar bawa wadah sendiri. Jadi, pembagian daging lebih praktis dan ramah lingkungan,” kata Ahmad, salah satu panitia.
baca juga: Imbauan Takbir Keliling Idul Adha di Yogyakarta, Simak
Dukungan Pemkot Solo
Untuk memastikan aturan ini berjalan, Pemkot Solo akan menggelar patroli dan pembinaan ke titik-titik kurban. “Kami akan pantau langsung. Jika ada yang melanggar, akan diberikan teguran,” tegas Respati Ardi.
Selain itu, Pemkot juga menggandeng komunitas lingkungan untuk edukasi. “Kami ajak semua pihak berkolaborasi. Idul Adha harus jadi momentum ibadah sekaligus menjaga alam,” pungkasnya.
Penutup: Idul Adha Hijau untuk Solo Lebih Bersih
Dengan tiga langkah ini, Solo berharap Idul Adha 1446 H berjalan khidmat tanpa menambah beban lingkungan. “Kurban itu ibadah, tapi jangan sampai merusak alam. Mari bersama-sama wujudkan Solo yang bersih dan lestari,” tutup Respati Ardi.
Nah, bagaimana dengan daerahmu? Sudah siap kurban ramah lingkungan juga?